Pengalaman Estetis

Nama : Annisa Dwi Larasati

Kelas : R3L

Npm : 202146570018

Dosen : Angga Kusuma Dawami, M. Sn.


Pergi ke Galeri Nasional (GalNas)



Halo, disini saya akan bercerita mengenai pengalaman saya pergi ke Galeri Nasional untuk pertama kalinya. Kenapa saya memilih Galeri Nasional padahal banyak sekali pameran kesenian lain yang ada di Jakarta, karena jarak yang tidak begitu jauh dari rumah saya selain itu bila berkunjung ke GalNas tidak dipungut biaya alias gratis, kita hanya perlu daftar registrasi kunjungan lalu akan mendapatkan Qr code untuk masuk ke GalNas.

Rasanya campur aduk sekali waktu pertama kali masuk ke dalam. Banyak sekali lukisan dan karya seni yang bagus dan unik, juga lukisan dari para pelukis terkenal seperti Basuki Abdullah, Affandi, Raden Saleh dan lain-lain. Saya pikir akan ada banyak informasi atau penjelasan dari setiap lukisan yang ada, namun mungkin hanya beberapa saja. Karena saya agak sedikit bingung awalnya tapi lama kelamaan saya mulai paham bagaimana cara menikmatinya. Memang sudah menjadi hal biasa menikmati sebuah karya lukisan dengan perspektive yang beberda, namun karena saya memiliki rasa penasaran yang tinggi jadi rasanya seperti ada yang kurang saja. Sempat berpikir dan berkhayal sedikit apakah suatu saat nanti lukisan saya bisa berada di tempat seperti ini? Mungkin bisa tapi rasanya sangat sangat sulit, saya masih harus banyak-banyak belajar. Selain itu banyak sekali pertanyaan-pertanyaan 'kok bisa ya?' yang ada di kepala saya.


"Lahir dan Bebas" (2004) Heri Dono

Dari sekian banyak karya seni yang ada, salah satu karya yang menurut saya creepy dan sangat unik adalah ini, karya dari Heri Dono yang berjudul "Born and Freedom" (2004). Entah apa yang dipikirkan oleh sang artist saat akan membuat karya ini, tetapi sampai bisa berpikir dan membuat karya seperti ini menurut saya keren sekali, karena balik lagi ke pertanyaan tadi 'kok bisa ya?'.

"Ibu" (1941) Affandi


"Anak dan Burung" (1958) Itji Tarmini

Sebenernya masih banyak sekali yang ingin saya explore karena terdapat 2 ruangan di gedung pameran bagian b ini, tapi sayang waktunya hanya di beri kurang lebih 50 menit saja, sayang sekali rasanya untuk menikmati karya seni saja harus di beri waktu. Tapi mungkin memang sudah jadi kebijakan yang di atur oleh GalNas seperti itu, lagi pula gratis juga jadi ya sudah kapan-kapan jika ada waktu saya akan kesini lagi. Senang sekali rasanya bisa masuk dan melihat karya-karya seni yang ada, rasanya belum puas sekali dan ingin berlama-lama di dalam. 

Jika memungkinkan dan tidak mager, mungkin saya akan mengunjungi pameran-pameran lukisan lain yang ada di Jakarta ini. Selain untuk mengapresiasi sang pelukis dan karyanya, dapat menjadi motivasi saya juga untuk menjadi seorang pelukis hebat nantinya.

Comments

Popular posts from this blog

Teori Mimess dan Teori Significant Form

Kejujuran, Honestly